JATIMTIMES - Penemu kasus pertama sekaligus pionir penanganan HIV dan AIDS di Indonesia, Profesor dr Zubairi Djoerban Sp. Pd-KHOM menjelaskan bahwa ejakulasi 20 kali dalam sebulan itu mengurangi risiko kanker prostat.
Atau artinya, ejakulasi 5 kali dalam seminggu itu bisa mengurangi risiko kanker prostat hingga 20 persen.
Baca Juga : Terus Melonjak, Kasus Baru Covid-19 Indonesia 7.822 Pasien, Kota Batu Sumbang 6 Kasus
Pernyataan dokter Zubairi tersebut didasarkan pada penelitian untuk pria berusia 20-40 tahun, 2016 lalu.
"Risiko mereka (ejakulasi 5 kali seminggu) mendapatkan kanker prostat lebih rendah 20 persen ketimbang yang ejakulasi 4-7 kali sebulan," terang dokter Zubairi, dilansir akun Twitternya @ProfesorZubairi.
Selain itu, menurut dokter Zubairi, seringnya ejakulasi memang memungkinkan proteksi terhadap kanker prostat. Sebab ejakulasi bisa membersihkan saluran dari zat yang potensial (menyebabkan) kanker.
"Tentu kegiatan ejakulasinya harus aman. Dengan pasangan resmi, ya," ujarnya.
Penelitian ejakulasi pada tahun 2016 itu dilakukan oleh Universitas Harvard.
"Penelitian memiliki sampel yang cukup besar. Ada 30 ribu pria yang diteliti dan diikuti selama 20 tahun, sehingga buktinya lumayan kuat," terang dokter Zubairi.
Lalu apa tanda-tanda kanker prostat, apakah kencing berdarah menjadi salah satu pertanda kanker prostat.
Dijelaskan dokter Zubairi, kanker prostat memang kerap menyebabkan masalah infeksi saluran air seni dan juga kesulitan pada waktu buang air kecil. Bahkan kencing menjadi lambat dan lamban alirannya.
Baca Juga : Dalam 3 Minggu, Tim Pemakaman Satgas Covid-19 Kabupaten Malang Kuburkan 5 Jenazah
"Pada malam hari biasanya pasien pengen pipis bolak-balik dan suka ada darah saat pipis," kata dokter Zubairi.
Menurut Dia, sering juga ditemukan pasien yang buang air kecilnya berdarah, justru ketika pengobatan kankernya.
"Jadi, kalau pasien kanker prostat lagi mendapat pengobatan dengan radioterapi, maka hematuria cukup sering terjadi," ungkapnya.
Hematuria sendiri adalah adanya darah pada urine. Kata Dokter Zubairi, Hematuria bisa menjadi tanda adanya penyakit serius pada saluran kemih atas hingga bawah.
"Tidak cuma kanker prostat, hematuria bisa karena adanya gangguan ginjal, misalnya pielonefritis," tegasnya.