JATIMTIMES - Jajaran kepolisian Polres Malang kembali melaksanakan agenda Jumat Curhat. Kali ini, agenda digelar di Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (3/3/2023).
Kasihumas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik menuturkan, pada kegiatan Jumat Curhat tersebut, anggota kepolisian menyerap aspirasi dari masyarakat yang ada di Pangkalan Ojek Konvensional Simpang Empat Desa Talangagung.
Baca Juga : Polres Tulungagung Usut 4 Kasus Pencabulan, 4 Orang Jadi Tersangka
"Pada agenda tadi itu, dihadiri oleh Kasatsamapta Polres Malang AKP Eka Anggriana dan para pejabat Polres Malang," katanya.
Lebih lanjut, diterangkan Kasatsamapta Polres Malang AKP Eka Anggriana, saat menggelar Jumat Curhat, masyarakat banyak yang mengeluhkan soal keberadaan traffic light di Kecamatan Kepanjen yang tidak berfungsi. Selain dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan, lampu pengaturan lalu lintas yang padam tersebut juga dikeluhkan masyarakat serta pengguna jalan lantaran menyebabkan kemacetan.
"Tadi keluhan yang disampaikan adalah mengenai lampu pengatur lalu lintas di Simpang empat Talangagung, Kepanjen yang sering padam,” ucapnya saat dikonfirmasi di Polres Malang, Jumat (3/3/2023).
Menanggapi keluhan tersebut, Eka mengaku akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Terutama dengan dinas terkait yakni Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang.
Sementara itu, untuk sementara waktu, personel kepolisian Polres Malang akan disiagakan di lokasi traffic light yang padam, guna melakukan pengaturan lalu lintas. Terutama saat memasuki jam-jam rawan kemacetan.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan Dishub (Kabupaten Malang) untuk menindaklanjuti adanya permasalahan traffic light yang padam tersebut. Nantinya petugas juga akan ditempatkan di lokasi traffic light (yang padam) untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan," imbuhnya.
Baca Juga : Satpol PP Ucapkan Selamat atas Diraihnya Piala Adipura Ke-12 Kabupaten Malang
Di sisi lain, dari pantauan Jatim Times, pada lokasi traffic light yang padam di Kecamatan Kepanjen tersebut, memang sering terjadi kemacetan. Sebab, pengguna jalan yang melintas harus bergantian saat melewati akses jalan tersebut.
Dalam beberapa kesempatan, para sukarelawan juga terlihat mengatur lalu lintas dengan peralatan seadanya. Yakni peluit dan bendera.
Tidak jarang, pengguna jalan yang tidak mengetahui jika lampu traffic light padam, langsung menerobos arahan petugas sukarelawan tersebut lantaran tidak mengetahui jika lampu pengaturan lalu lintas tersebut sejatinya tidak berfungsi.
