Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Komunitas

Dispertabun Kabupaten Kediri Bersama Komunitas Kelompok Tani Sukseskan Program DITO

Penulis : Shalma Defitrania Jaksana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Mar - 2023, 17:40

Bupati Kabupaten Kediri Hanindhito Himawan Pratama (Mas Dhito) Sedang Melakukan Penyuluhan Pupuk Organik Bersama Poktan. Rabu (1/3/2023). (Foto: Ig @Pembkab.Kediri)
Bupati Kabupaten Kediri Hanindhito Himawan Pratama (Mas Dhito) Sedang Melakukan Penyuluhan Pupuk Organik Bersama Poktan. Rabu (1/3/2023). (Foto: Ig @Pembkab.Kediri)

JATIMTIMES - Menyukseskan Program Desa Inovasi Tani Organik (DITO) yang sudah dirancang oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Prama (Mas Dhito), Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri pada hari Rabu (1/3/2023) menargetkan sebanyak 1.600 kelompok tani (Poktan) di wilayah tersebut agar mendapatkan penyuluhan pupuk organik. 

Upaya ini dilakukan Dispertabun agar seluruh Poktan dapat membedakan hasil produksi antara pengguna pupuk kimia dan organik. 

Baca Juga : Diharap Urai Kemacetan Surabaya, Ketua DPRD Apresiasi Pengoperasian Feeder

Menurut Rini Pudyastuti selaku Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Dispertabun Kabupaten Kediri bahwa program penyuluhan pupuk organik untuk kesuksesan program DITO ini sudah dilakukan kepada poktan sejak perancangan program pada tahun 2012. 

Mengingat banyaknya jumlah poktan di Kabupaten Kediri sehingga dari perancangan program DITO hingga sekarang Februari 2023 tercatat sebanyak 156 poktan di desa tersebut sudah mendapatkan pelatihan penyuluhan pupuk organik melalui program DITO.

Melalui program penyuluhan dan sosialisasi tentang pembuatan pupuk organik ini memerlukan lahan sebesar 3 petak dengan rincian 1 petak untuk penggunaan penuh pupuk kimia, 1 petak penuh untuk pupuk organik, dan 1 petak untuk menggunakan campuran dari  pupuk kimia serta organik dengan perbandingan 50%.  

“Dalam pembagian petak ini diyakini akan membuat para petani dapat dengan mudah untuk membedakan hasil produksi antara penggunaan pupuk kimia dan organik,”  

Mas Dhito sedang melihat dan meninjau hasil panen dari poktan

Kemudian dalam program DITO ini juga menyediakan pendamping yang akan mendampingi para poktan sampai masa panen dan musim tanam berikutnya serta untuk mengecek kesuburan tanah yang menggunakan pupuk organik dengan secara bertahap sampai petani benar-benar bisa mengaplikasikannya dengan sendirinya. 

“Bagi petani yang tertarik menggunakan full pupuk organik juga akan didampingi sampai mendapatkan sertifikat organik,” jelas Rini. 

Saat ini petani yang sudah menerapkan pertanian full dengan pupuk organik tersebar di 3 kluster yakni Kecamatan Purwosari, Kepung dan Semen dengan luasan lahan sebesar 30 Hektar (ha). Dari luasan lahan pertanian ini petani padi di Purwosari mampu menjadi contoh untuk petani lain. 

Baca Juga : Wujud Kolaborasi dan Koordinasi Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, Diskominfo Kota Kediri Ikuti Forum Diseminasi Informasi

Karena mampu menghasilkan komoditas padi yang baik dan pemasarannya mampu menembus swalayan di Kediri, bahkan hingga ke wilayah Jawa dan Bali. Hal ini diyakini karena peningkatan kesuburan tanah dari penggunaan pupuk organik yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil produksi pertanian.

Dari program penggunaan pupuk organik ini petani di wilayah Purwosari mampu mendapatkan sertifikat organik dengan catatan bahwa petani tetap tidak boleh menggunakan pupuk kimia ataupun peptisida secara konsisten. 

“Terdapat penambahan lahan sebesar 5 ha yang digunakan untuk memperoleh sertifikat dengan pembiayaan pengurusan yang dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Kediri,” imbuhnya.

Dari program DITO lewat penyuluhan dan sosisalisai pupuk organik ini Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito ini berpesan agar tetap bersabar dalam mendapatkan hasil yang optimal karena petani organik tidak mampu menghasilkan secara instan. Namun di tahun 2022 petani organik berhasil memasarkan sebesar 700 kg beras organik dan di awal tahun 2023 pemasaran beras organik petani mencapai 1 ton dalam 2 bulan terakhir ini.


Topik

Komunitas mas dhito kediri pertanian organik


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Lamongan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Shalma Defitrania Jaksana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni