JATIMTIMES – Komunitas Sedekah Subuh merupakan sebuah komunitas yang membantu masyarakat dengan menyediakan warung makan gratis bagi masyarakat umum. Lokasinya berada di Jalan Mayjend Haryono 99, Dinoyo, Kota Malang.
Saat dikunjungi JatimTIMES, Senin (6/03/2023), suasana warung makan gratis dari Komunitas Sedekah Subuh ini cukup ramai. Tak hanya bapak-bapak pekerja, sejumlah pelajar pun turut menikmati menu harian yang disajikan.
Baca Juga : Ini Ide Makanan Kaya Nutrisi yang Ramah di Kantong Anak Indekos
Komunitas ini sudah berdiri sejak lama, akan tetapi baru 1 tahun lebih mendirikan warung makan gratis. Sebelum dijadikan warung makan, makanan gratis dibagi dalam bentuk nasi bungkus. Dengan penggiat berjumlah 83 orang, yang ikut membantu di warung makan gratis sekitar 30-an orang.
Salah satu pengurus Komunitas Sedekah Subuh, Diana Dyah mengungkapkan warung makan gratis tersebut sebagai bentuk mengemban amanah donatur, dan membantu masyarakat sekitar Kota Malang. Warung tersebut buka setiap hari Senin-Sabtu mulai pukul 10.00-selesai. Untuk hari Jumat, warung buka jam 9 pagi.
”Karena kami ingin mengemban amanah dari banyak para donatur yang masuk. Sehingga, kami memikirkan apa yang mau kami lakukan untuk menjaga amanah ini. Akhirnya kami berinisiatif untuk membuka warung gratis ini, tentunya agar bisa membantu menyediakan makanan gratis bagi warga sekitar,” ungkapnya.
“Karena di sini juga banyak mahasiswa, terus juga pengguna jalan yang kebetulan lewat di sini. Misalnya ada para ojek online, atau mungkin masyarakat yang dari Batu mau ke Malang. Terus rumahnya jauh dan mereka mau makan. Jadi, biar tidak mengeluarkan dana yang lebih, bisa mampir di sini,” ucapnya.
Dinda mengatakan terdapat berbagai macam donatur yang mengulurkan tangan. Mulai dari donasi bentuk uang, bahan makanan, dan lain-lain. Warung gratis ini menyediakan ratusan porsi makanan setiap hari, dengan menu makanan yang berbeda.
“Makanan ini dari donatur dan donaturnya macam-macam. Bisa berupa uang, makanan mentah seperti sayur, tempe, tahu, yang bisa diolah chef di rumah. Kami juga ada chef khusus dan kami tinggal membagi kepada masyarakat. Kecuali pengunjungnya membeludak terus habis, kita bisa masak mendadak di sini,” tuturnya.
Selain menyiapkan makan gratis di tempat, ada juga donatur nasi bungkus bagi masyarakat yang tidak ingin makan di warung tersebut. Warung ini dikontrak langsung oleh donatur.
“Kami punya donatur khusus nasi bungkus sendiri. Kadang kalau penggiatnya buru-buru, atau nasi bungkusnya habis mereka bisa ambil yang di sini tetapi dibungkus. Tempat ini dikontrak oleh donatur, yang memang menyediakan dananya untuk kontrakan ini,” ujar Diana.
“Jadi kalau ada dana yang masuk, kita cek dulu dan biasanya ada permintaan dari donatur. Kalau mereka minta untuk warung gratis, kita khususkan untuk warung. Tetapi, kalau misalkan seperti kontrakan ini juga kita layani. Ada donatur yang khusus untuk kontrak," urainya.