JATIMTIMES - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menyebut terjadi peningkatan kepadatan kendaraan di sekitar Jalan Buring sejak skema jalur satu arah Kayutangan Heritage diberlakukan.
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra menyebut, berdasarkan evaluasi berkala yang dilakukan petugas, kepadatan masih dalam tahap wajar dan lalu lintas tetap lancar.
Baca Juga : Keji, Mario Dandy Rupanya Sebar Foto dan Video Saat Aniaya David
"Mengapa dari Jl. Bromo ke Jl. Buring padat, karena banyak orang berdasarkan pengamatan tim survey, karena mereka ambil jalan pintas ke sana. Mereka dari arah selatan mau menuju Jl. Jaksa Agung Suprapto, yang paling dekat adalah lewat Jl. Kawi," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa kepadatan arus lalu-lintas di Jl. Bromo menuju Jl. Buring masih bisa ditoleransi. Sebab menurutnya, arus lalu-lintas di ruas jalan itu masih terbilang lancar dan tidak ada penundaan sama sekali.
"Tidak padat sebenarnya. Kalau kejenuhan tidak terlalu dan masih ditoleransi," ujar pria yang akrab disapa Jaya ini.
Pantauan di lokasi, aktivitas lalu-lintas di ruas Jl. Bromo menuju Jl. Buring kini terbilang lebih padat. Hal itu imbas dari rekayasa lalu-lintas dan manajemen angkutan jalan di Kayutangan Heritage.
Sebab biasanya, kendaraan dari arah selatan atau Kayutangan Heritage yang akan menuju Jl. Jaksa Agung Suprapto kini tak lagi bisa melintas di Jl. Jenderal Basuki Rahmat.
Namun diarahkan belok ke barat dan melintas di Jl. Semeru dan menuju Jl. Buring. Kemudian arus kendaraan dari sini akan bertemu dengan arus dari arah Oro-Oro Dowo di Jl. Brigjend Slamet Riadi.
Baca Juga : Terlacak Miliki Jam Tangan Rp 14 Miliar, Polisi Buru Bukti Aset Lain Wahyu Kenzo
Yang kemudian arus akan terpecah di Jl. Brigjen Slamet Riadi, dimana arus jalannya satu arah. Kendaraan yang belok kanan akan menuju ke Jl. Jenderal Basuk Rahmat dan belok kiri menuju Jl. Jaksa Agung Suprapto.
Namun demikian kondisi arus lalu-lintas di ruas itu yang terbilang meningkat masih dapat ditoleransi.
Apalagi, berdasarkan hasil evaluasi bersama forum lalu-lintas dan angkutan jalan FLLAJ, rekayasa lalu lintas di kawasan Kayutangan terbilang sesuai harapan.
"Sudah berdasarkan evaluasi, terakhir adalah tanggal 12 Maret 2023, di antaranya forum lalu lintas sepakat ditetapkan sebagai kawasan manajemen rekayasa lalu-lintas. Meskipun ada yang perlu dibenahi," pungkas Jaya.