JATIMTIMES - Kecelakaan bus yang kembali terjadi di Jawa Timur (Jatim) menjadi perhatian serius anggota Komisi D DPRD Jatim Harisandi Savari. Ia mendesak agar Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim memperketat pemeriksaan terhadap bus.
Hal tersebut perlu dilakukan demi mencegah kejadian serupa terulang kembali. Ia mendorong Dishub Jatim melakukan pemeriksaan berkala terhadap bus-bus yang melayani penumpang.
Baca Juga : Viral Spot Bulan Gunung Bromo, Ini Rute dari Jemplang Punya Pemandangan Ciamik
Desakan ini disampaikan menyusul kecelakaan maut di Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Kecelakaan tersebut menelan 8 korban jiwa dan melukai 17 orang lainnya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, ia menyampaikan catatan khusus terhadap Dishub Jatim. “Ke depan harus ada pemeriksaan berkala, baik di terminal maupun di garasi,” tegas Harisandi, Senin (15/9/2025).
Legislator Fraksi PKS ini menyebut, pemeriksaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui uji KIR. Jika hasilnya menunjukkan bus tidak layak jalan, Dishub harus tegas mengeluarkan larangan operasi.
"Peristiwa di Probolinggo itu akibat rem blong. Bus yang sudah jelas kondisinya tak layak jalan kok masih dibiarkan beroperasi," urai pria yang pernah berprofesi sebagai wartawan tersebut.
Lebih lanjut, ia meminta agar peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Harisandi menegaskan, operator juga tidak boleh cuma ambil untung tanpa memperhatikan aspek keselamatan.
Baca Juga : Bersihkan Sungai Kalianak, Pemkot Surabaya Angkut Sampah Hingga 10 Truk
Menurut Harisandi, keselamatan penumpang harus diutamakan dalam penyelenggaraan transportasi. “Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas. Jangan sampai ada pembiaran yang mengorbankan nyawa,” ujarnya.
Kecelakaan tragis di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, menimpa bus rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Diduga bus mengalami rem blong, mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan 17 lainnya mengalami luka sedang hingga berat.