JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu merencanakan rehabilitasi Stadion Gelora Brantas tahun depan. Rencana tersebut demi mewujudkan fasilitas olahraga yang lebih layak.
Sebagai informasi, rehabilitasi Stadion Gelora Brantas sempat diwacanakan pada tahun ini. Bahkan, Pemkot Batu juga menunjukkan komitmennya dengan mengalokasikan anggaran Rp 200 juta.
Baca Juga : Pemasangan Smart Gate Parking Alun-alun Kota Batu Molor, Dishub Tengetkan Tuntas Bulan Depan
Namun, hal tersebut terpaksa ditunda lantaran digunakan sebagai salah satu venue Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025. Wacana tersebut akhirnya mencuat kembali ke permukaan publik.
Wali Kota Batu Nurochman menegaskan komitmennya untuk memulai proses rehabilitasi Stadion Gelora Brantas. “Untuk mencetak atlet unggulan, tentu kami perlu menyiapkan fasilitas olahraga yang memadai,” ungkapnya.
Tidak hanya menunjang latihan atlet, gedung olahraga tersebut juga dapat difungsikan untuk standar event olahraga di kancah nasional maupun internasional. Melalui rencana besar tersebut, maka Cak Nur berharap para atlet semakin bersemangat berlatih dan mampu menorehkan prestasi lebih tinggi.
“Komitmen kami juga akan menjadikan sport tourism center di tahun 2027,” tegas Cak Nur, sapaannya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Batu Arief As Shiddiq memastikan pihaknya tengah melakukan review terhadap Detail Engineering Design (DED) stadion tersebut sebelum masuk tahap konstruksi.
“Kami periksa sekaligus validasi dokumen perencanaan secara teknis agar sesuai dengan standar maupun regulasi,” jelasnya.
Identifikasi itu juga mencakup kebutuhan perubahan, meminimalkan risiko kegagalan proyek, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Baca Juga : Konsisten Tingkatkan Reputasi, Bank Jatim Raih Anugerah Humas Indonesia 2025 Kategori BUMD
Mantan Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) itu mengungkapkan, ada dua opsi pendanaan rehabilitasi tersebut. Baik menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara penuh maupun bantuan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).
“Selama prosesnya kami juga melibatkan KONI untuk menilai kurang lebihnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Teknik Asosiasi Provinsi (Aprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jatim Joko Susilo menilai, kondisi rumput di Stadion Gelora Brantas tidak memenuhi Standard Operational Procedure (SOP).
“Rumputnya itu tidak rata, sehingga tidak bisa dijadikan venue sepak bola,” paparnya.
Tekstur rumput yang tidak rata membuat pergerakan bola juga terhambat. Akibatnya, pemain kesulitan mengendalikan laju bola saat pertandingan. Tak jarang atlet luar daerah sempat mengeluh karena kondisi lapangan Stadion Gelora Brantas.
