Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Meriah, Kirab Bersinagari Jadi Momentum Perayaan Hari Jadi Ke-820 Kabupaten Tulungagung

Penulis : Aries Marthadinaja - Editor : Yunan Helmy

18 - Nov - 2025, 17:15

Placeholder
Perayaan Hari Jadi Ke-820 Kabupaten Tulungagung pada Selasa, 18 November 2025 di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, diwarnai dengan agenda Kirab Bersinagari yang berlangsung meriah. (dok. Aries Martha/Tulungagung Jatimtimes)

JATIMTIMES - Suasana pusat pemerintahan Kabupaten Tulungagung terlihat meriah pada Selasa (18/11/2025). Ribuan warga, pejabat daerah, pelajar, dan berbagai komunitas tumplek-blek dalam perayaan puncak Hari Jadi Ke-820 Tulungagung. 

Kegiatan diawali dengan upacara apel di halaman Kantor Pemerintah Daerah, yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan.

Baca Juga : Viral! Warga Diduga Sandera Kapolsek Sempol dan Turunkan Bendera Merah Putih, Ini Penyebab Utamanya

Upacara tersebut dihadiri berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, pegawai OPD, pelajar, hingga masyarakat yang ikut Kirab Bersinagari. Semua peserta berdiri rapi, mengikuti jalannya apel dengan penuh rasa hormat kepada sejarah panjang daerah mereka. Momen ini menjadi penanda bahwa Tulungagung masih memegang erat nilai kebersamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya terhadap perjalanan sejarah daerahnya. Ia menyoroti pentingnya Prasasti Lawadan sebagai penanda lahirnya Tulungagung. Bupati juga menegaskan tema peringatan tahun ini, yaitu “Tulungagung Bersatu, Satukan Langkah untuk Tulungagung Maju.”

“Peringatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen introspeksi dan komitmen menuju Tulungagung Bersatu dan Tulungagung Maju,” ujar Bupati Gatut Sunu.

Suasana terlihat semarak saat jajaran forkopimda memimpin Kirab Bersinagari menuju Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Bupati Tulungagung, ketua DPRD, dandim 0807, kapolres, kajari yang diwakili kasi intel, serta sekda Kabupaten Tulungagung tampak gagah menaiki kereta kuda kencana. Kehadiran rombongan pimpinan daerah ini menjadi pusat perhatian warga yang memenuhi sepanjang rute.

Di belakang mereka, pasukan becak membawa para kepala OPD bersama istri. Kirab ditutup dengan kemunculan tumpeng lanang dan tumpeng wadon berukuran besar yang menjadi ikon sakral dalam peringatan hari jadi. Sepanjang perjalanan, kirab melintasi Tugu Reog Kendang hingga Alun-Alun Tulungagung, sebelum tiba di pendapa sebagai titik akhir.

Setibanya di pendapa, rombongan disambut meriah oleh ratusan penari Reog Kendang. Dentuman kendang dan gerakan tari yang enerjik membuat suasana semakin hidup. Selain itu, sejumlah tarian tradisional juga ditampilkan, diikuti dengan doa bersama dalam upacara adat tradisi Lawadan. Semua rangkaian ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah mewariskan sejarah Tulungagung.

Usai upacara adat, pendopo dipenuhi aroma sajian tradisional. Tumpeng lanang berisi nasi kuning, ayam ingkung, ayam lodho, dan berbagai lauk khas Jawa tersaji dengan megah. Sementara itu, tumpeng wadon menampilkan aneka buah dan sayuran hasil bumi Tulungagung. Kedua tumpeng simbolis ini menjadi perekat tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun.

Baca Juga : Ketua Frksi Gerindra DPRD Banyuwangi Akui Kesalahan, Cabut Pernyataan 80 Persen Kades di Banyuwangi Korupsi

Ketua Panitia Hari Jadi Tulungagung Fuad Saiful Anam dalam momen ini turut memberikan penjelasan mengenai sejarah panjang Kabupaten Tulungagung. Ia menyebut bahwa informasi mengenai berdirinya Tulungagung bersumber dari Prasasti Lawadan yang bertuliskan “Sukra Suklapaksa Manga Siramasa.” 

Berdasarkan prasasti tersebut diketahui bahwa Tulungagung berdiri pada 18 November 1205 Masehi. Tanggal itu kemudian ditetapkan sebagai hari jadi sejak tahun 2003. Prasasti ini diberikan oleh Raja Daha Kertajaya sebagai bentuk penghargaan atas kesetiaan masyarakat Thani Lawadan yang membantu mempertahankan wilayah Daha saat mendapat serangan musuh dari arah timur.

Fuad juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan hari jadi tahun ini tetap mempertahankan nilai tradisi, meskipun ada sentuhan kreativitas tambahan.

“Biasanya kirab pataka ke seluruh wilayah negeri hanya diikuti pemerintah, tahun ini juga diikuti komunitas aktor. Untuk dalang yang biasanya didatangkan dari luar daerah, sekarang kami gunakan dalang lokal,” jelasnya.

Acara ditutup dengan rebutan tumpeng oleh masyarakat yang hadir. Tradisi ini dianggap sebagai simbol rasa syukur atas limpahan rezeki dan keberkahan bagi warga Tulungagung. Warga tampak antusias, baik tua maupun muda, berebut potongan tumpeng yang diyakini membawa berkah.

Puncak Hari Jadi Ke-820 Tulungagung ini menjadi bukti bahwa masyarakat masih memegang teguh nilai tradisi, sejarah, dan kebersamaan. Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan di kalangan masyarakat, tetapi juga pengingat bahwa Tulungagung memiliki sejarah panjang yang perlu terus dilestarikan hingga generasi-generasi mendatang.


Topik

Peristiwa HUT Tulungagung Hari Jadi Tulungagung Tulungagung



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Lamongan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aries Marthadinaja

Editor

Yunan Helmy