JATIMTIMES - Pemerintah Kota Blitar melalui dua OPD, yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), bersama UPT Perpustakaan Nasional Bung Karno, akan menggelar acara puncak Kampung Pancasila Fest 2nd 2025 dan Literasi Seni Budaya Opera Cinewayang pada Kamis, 20 November 2025. Gelaran ini menjadi momentum kolaboratif untuk memperkuat literasi ideologi dan budaya di kalangan masyarakat, terutama pelajar.
Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo, menegaskan bahwa kegiatan yang digelar di Amphiteater Perpustakaan Bung Karno ini merupakan hasil penyatuan agenda dari tiga lembaga pemerintah yang memiliki fokus pembinaan ideologi, pelestarian budaya, dan penguatan literasi. Ia menyebut kolaborasi tersebut sebagai upaya memperluas jangkauan edukasi publik.
Baca Juga : Ditjen Imigrasi Luncurkan Global Citizenship of Indonesia, Terobosan Bagi Kewarganegaraan Ganda
Menurut Toto, UPT Perpustakaan Nasional Bung Karno akan menghadirkan program literasi budaya, sementara Disbudpar menyiapkan agenda peringatan Hari Wayang Sedunia ke-XI. Bakesbangpol, di sisi lain, memfokuskan kegiatan pada puncak rangkaian Kampung Pancasila Fest yang telah berlangsung sejak pertengahan tahun.
“Kolaborasi ini melibatkan tiga lembaga sekaligus. Perpustakaan Bung Karno menghadirkan literasi budaya, Disbudpar membawa peringatan Hari Wayang Sedunia, dan Bakesbangpol memuncaki gelaran Festival Kampung Pancasila Fest kedua,” ujar Toto Robandiyo dalam wawancara, Rabu (19/11/2025). Ia mengatakan acara tersebut dirancang untuk mempertemukan nilai ideologi, seni, dan kebudayaan dalam satu ruang publik.
Tiga Kampung Pancasila Baru Dikukuhkan
Salah satu agenda utama yang akan digelar besok adalah pengukuhan tiga Kampung Pancasila baru, yakni Kelurahan Bendo, Kelurahan Klampok, dan Kelurahan Pakunden. Toto menjelaskan bahwa Pakunden sebenarnya telah menerima SK sebelumnya, namun tetap masuk dalam rangkaian seremoni pengukuhan kali ini. Dengan penambahan tersebut, Kota Blitar kini memiliki 12 Kampung Pancasila yang tersebar di 22 kelurahan.
“Besok Wali Kota Blitar akan menyerahkan SK pengukuhan untuk tiga Kampung Pancasila. Dengan tiga tambahan ini, total sudah ada 12 kampung yang menjadi pusat pembelajaran nilai-nilai Pancasila,” lanjutnya.
Menurut Toto, program Kampung Pancasila bukan sekadar label administratif. Ia menyebut program tersebut telah diikuti berbagai kegiatan pembinaan masyarakat, mulai dari forum warga, kelas ideologi, hingga program lingkungan dan kreativitas pemuda.
Pelajar SMP dan SMA Ramaikan Lomba Cerdas Cermat dan Festival Band
Rangkaian Festival Kampung Pancasila Fest 2025 juga diwarnai kompetisi pelajar, antara lain lomba cerdas cermat tingkat SMP se-Kota Blitar dan festival band antar SMA/SMK. Kegiatan tersebut telah dimulai sejak Kamis pagi dan akan memasuki babak final pada malam puncak acara.
Toto menyebut festival band pelajar menjadi salah satu daya tarik utama karena materi lagu wajib harus mengusung tema nasionalisme dan semangat kebangsaan. Ia menjelaskan bahwa peserta diminta membawakan dua lagu wajib, yaitu Garuda di Dadaku dan Blitar Kawentar, serta satu lagu pilihan bebas.
“Kita ingin lagu-lagu nasionalis yang mengandung semangat Pancasila. Ini cara untuk mengenalkan dan menggali nilai–nilai Pancasila kepada generasi pelajar sejak dini,” ujarnya. Toto juga menambahkan bahwa peserta festival band tahun ini diikuti oleh empat SMA dan tiga SMK negeri, dengan tiga grup band terbaik yang melaju ke babak final.
Ia berharap kompetisi ini dapat memupuk karakter pelajar yang kuat dan memiliki kecintaan terhadap ideologi bangsa. “Harapan kami, generasi muda Kota Blitar dapat tumbuh menjadi generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045. Mereka harus mampu membentengi Pancasila dari pengaruh ideologi asing yang mengancam,” katanya.
Opera Cinewayang: Kolaborasi Seni untuk Publik
Baca Juga : Haul Gubernur Soerjo, Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono: Ini Momentum Jalin Persatuan
Acara puncak besok juga akan menampilkan Opera Cinewayang bertema “Sang Dhalang Mawayang” dengan lakon Punokawan Kembar. Pertunjukan ini digarap kolaboratif oleh kelompok seni Pamudyantara dan menjadi daya tarik utama gelaran literasi budaya.
Selain itu, panggung pembuka akan diisi oleh pertunjukan tari “Kidung Subadra” dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen. Kegiatan ini disebut menjadi wujud dukungan antar-daerah dalam memperkuat ekosistem budaya nasional.
Toto mengatakan, penyatuan seni, ideologi, dan literasi dalam satu gelaran adalah langkah strategis untuk memantik ketertarikan masyarakat terhadap nilai kebudayaan dan Pancasila. “Festival ini adalah sarana. Sarana untuk bagaimana kita bersama-sama menggali dan merevitalisasi nilai Pancasila sesuai karakter tiap kelompok masyarakat,” tuturnya.

Pesan Bakesbangpol untuk Warga Kota Blitar
Menjelang acara puncak besok, Toto mengajak seluruh masyarakat Kota Blitar untuk hadir dan meramaikan kegiatan. Ia menyampaikan bahwa keberlangsungan nilai Pancasila bergantung pada partisipasi publik.
“Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara harus terus dipertahankan kapan pun, sepanjang kita hidup. Kita belajar dari negara-negara lain yang runtuh karena krisis ideologi. Kita tidak ingin Indonesia bernasib sama,” tegasnya.
Acara puncak Festival Pancasila dan Literasi Budaya dijadwalkan dimulai pukul 18.30 WIB di Amphiteater Perpustakaan Bung Karno, Jalan Kalasan No. 1 Kota Blitar.
