JATIMTIMES - Penanganan dampak erupsi Gunung Semeru masih berlangsung hingga Kamis (20/11/2025). Berdasarkan laporan terbaru pada kegiatan Bawah Kendali Operasi (BKO) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang untuk bencana erupsi Gunung Semeru, sebagian pengungsi dilaporkan telah kembali ke rumah masing-masing.
Update bantuan penanganan erupsi Gunung Semeru tersebut turut dikonfirmasi oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan. "Berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB BPBD) pada tadi (Kamis, 20/11/2025) siang, terdapat tujuh titik pengungsian," tuturnya kepada JatimTIMES.
Baca Juga : BPBD Kabupaten Malang Kirim Personel Gabungan Penanganan Erupsi Gunung Semeru
Dijelaskan Sadono, sejumlah tempat pengungsian tersebut tersebar pada beberapa titik di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Titik lokasi pengungsian pertama berada di SDN 02 Sumberurip.
Rinciannya, pengungsi laki-laki sejumlah 53 orang, perempuan sejumlah 59 orang. Sehingga total pengungsi di SDN 02 Sumberurip sejumlah 112 orang. "Dari jumlah tersebut terdapat tujuh orang lansia, 11 balita dan satu ibu hamil," imbuh Sadono.
Pada titik lokasi pengungsian kedua yakni di SDN 04 Supiturang terdapat sejumlah 44 orang pengungsi laki-laki, perempuan 45 orang dengan total pengungsi sejumlah 89 orang. "Dari jumlah tersebut terdapat tiga orang lansia, tujuh balita dan satu orang warga yang sedang sakit," bebernya.
Sementara pada titik lokasi pengungsian ketiga yakni di Pom Mini Supiturang terdapat 45 orang pengungsi laki-laki, 45 perempuan. Sehingga total pengungsi sejumlah 90 orang.
"Terdapat empat orang lansia, tujuh balita dan satu orang warga yang sedang sakit di pengungsian titik ketiga," ujarnya.
Titik lokasi pengungsian keempat berlokasi di Balai Desa Oro-oro Ombo. Rinciannya, pengungsi laki-laki sejumlah 80 orang dan 100 orang perempuan. Sehingga total pengungsi sejumlah 180 orang.
"Dari jumlah tersebut terdapat delapan orang lansia, 30 balita, dan satu orang warga yang sedang sakit," imbuhnya.
Kemudian, titik lokasi pengungsian kelima berlokasi di Masjid Nuruljadid Supiturang. Yakni dengan total pengungsi sejumlah 122 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat tujuh orang lansia dan satu ibu hamil.
"Sedangkan untuk pengungsi laki-laki sejumlah 53 orang dan pengungsi perempuan sejumlah 69 orang," tuturnya.
Baca Juga : Trans Jatim Resmi Mengaspal di Malang, Gubernur Jatim: Mobilitas Harus Aman, Nyaman, Murah
Titik lokasi pengungsian keenam berada di Bumdes Sumberurip. Yakni dengan rincian pengungsi laki-laki sejumlah 11 orang dan pengungsi perempuan 15 orang. "Total pengungsi sejumlah 26 orang," imbuhnya.
Titik lokasi pengungsian terakhir berada di Masjid Oro-oro Ombo. Yakni dengan total pengungsi sejumlah 37 orang yang terdiri dari 22 pengungsi laki-laki dan 15 pengungsi perempuan.
"Pada siang hari tadi (Kamis, 20/11/2025) sebagian besar pengungsi sudah kembali ke kediaman masing-masing," ungkap Sadono.
Pada Kamis (20/11/2025), disampaikan Sadono, terdapat sejumlah kegiatan penanganan erupsi Gunung Semeru. Yakni mulai dari pengecekan titik lokasi pengungsian, pengkajian kebutuhan warga pengungsian, safety officer untuk warga terdampak, hingga monitoring di wilayah permukiman yang terdampak.
"Sementara ini kebutuhan mendesak yang diperlukan meliputi masker, air mineral, hingga penyediaan dapur umum," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, tim gabungan penanganan darurat bencana erupsi gunung semeru juga telah mendistribusikan bantuan logistik. Antara lain berupa makanan siap saji, lauk pauk, family kids, selimut, air mineral, pakaian pria dan wanita hingga lansia, serta makanan bayi.
"Data pada laporan ini masih bersifat sementara, perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan berdasarkan laporan dari tim di lapangan," pungkas Sadono.
