Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Gus Yahya Akui Lama Tak Kontak dengan Gus Ipul, Hubungan Renggang? 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

23 - Nov - 2025, 12:15

Placeholder
Foto bersama Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dengan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (Foto: Riaupos)

JATIMTIMES - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, buka suara soal dinamika hubungannya dengan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Isu ini mencuat di tengah kabar pemakzulan dirinya sebagai ketum. 

Meski begitu, Gus Yahya menegaskan hubungan keduanya baik-baik saja. "Ya, sebetulnya baik-baik saja, mungkin ya perasaan saya sih," ujar Gus Yahya, dikutip CNNIndonesia, Minggu (23/11).

Baca Juga : Inara Rusli Pernah Akui Dekat dengan Pengusaha Sebelum Dilaporkan Selingkuh

Gus Yahya tak menampik bahwa dirinya sudah lama tidak berkomunikasi dengan Gus Ipul. Menurutnya, hal itu wajar karena sang sekjen kini tengah sibuk menjalankan tugas sebagai Menteri Sosial RI.

"Tapi dia mungkin terlalu sibuk enggak pernah menghubungi saya. Nah, saya enggak tahu. Wah, sudah lama sekali (tidak berkomunikasi dengan Gus Ipul)," tuturnya.

Sebelumnya, Gus Ipul telah merespons isu pemakzulan terhadap Gus Yahya. Ia meminta seluruh pengurus NU di semua level untuk tidak terpancing dan tetap menjaga suasana kondusif.

Isu pemakzulan itu mencuat setelah beredarnya dokumen Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU tanggal 20 November 2025 yang disebut ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Namun, keabsahan dokumen tersebut belum terkonfirmasi hingga kini.

Gus Ipul mengingatkan agar seluruh pengurus PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU, hingga Ranting NU tetap tenang dan tidak ikut memperbesar kegaduhan.

"Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan. Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman," kata Gus Ipul dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/11).

Ia menjelaskan perlunya menjaga ukhuwah, terus berkonsolidasi, dan tidak mengambil langkah yang justru memperkeruh suasana. "Ikuti seluruh perkembangan hanya melalui informasi resmi yang disampaikan jajaran Syuriyah PBNU. Jangan terpengaruh kabar yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.

Baca Juga : Perjanjian Kawin Bisa Dibuat Setelah Menikah? Begini Penjelasan Ahli Hukum

Gus Ipul juga menambahkan bahwa seluruh tahapan organisasi saat ini dipegang oleh otoritas tertinggi PBNU, yakni jajaran Syuriyah yang dipimpin Rais Aam dan dua wakil Rais Aam.

"Kita serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. InsyaAllah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi," ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan, petikan risalah rapat harian Syuriyah PBNU beredar luas di media sosial pada Jumat (21/11). Dokumen berjudul “Risalah Rapat Harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama” itu disebut digelar di Hotel Aston City Jakarta pada Kamis (20/11), dihadiri 37 dari 53 pengurus harian syuriyah PBNU.

Dalam dokumen yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar itu, terdapat dua keputusan yang intinya meminta Gus Yahya mundur dalam tiga hari atau akan diberhentikan dari jabatan.

Poin-poin yang menjadi dasar keputusan rapat meliputi:
• Pengundangan narasumber terkait jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU), yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Aswaja dan Muqaddimah Qanun Asasi NU.
• Kegiatan itu disebut melanggar Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025, karena dianggap mencemarkan nama baik perkumpulan.
• Indikasi pelanggaran tata kelola keuangan di lingkungan PBNU, yang dinilai melanggar ketentuan syariat, peraturan perundang-undangan, serta AD/ART NU, dan berpotensi membahayakan eksistensi badan hukum perkumpulan.
• Rapat kemudian menyerahkan pengambilan keputusan sepenuhnya kepada Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.
• Hasil musyawarah menetapkan dua keputusan:
a. "KH. Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU."
b. "Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama."


Topik

Peristiwa Ketua Umum PBNU Nahdlatul Ulama PBNU Yahya Cholil Staquf Gus Yahya PBNU Rapat Harian Syuriyah PBNU Gus Ipul



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Lamongan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni