JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menargetkan pada tahun 2026 mendatang, seluruh wilayah di Kabupaten Malang sudah nihil area blank spot internet atau sudah terhubung dengan jaringan internet.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang Atsalis Supriyanto menyampaikan, Kabupaten Malang merupakan daerah terluas kedua di Provinsi Jawa Timur yang terbagi ke dalam 33 kecamatan, 378 desa dan 12 kelurahan.
Baca Juga : Jelang Nataru, Lonjakan Arus Kendaraan di Malang Diprediksi Dua Periode
Luasnya wilayah Kabupaten Malang dan banyaknya penduduk merupakan salah satu tantangan tersendiri bagi Pemkab Malang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Di antaranya pemenuhan pemerataan jaringan internet bagi masyarakat, baik secara nirkabel atau sinyal maupun melalui jaringan fiber optik.
"Tahun depan, mudah-mudahan sudah tidak ada blank spot lagi di Kabupaten Malang," ungkap Atsalis.
Menurut Atsalis, untuk mencapai target tahun 2026 nihil area blank spot internet, pihaknya akan berupaya untuk mengoptimalkan corporate social responsibility (CSR). Terlebih lagi di Kabupaten Malang banyak berdiri perusahaan besar dari berbagai sektor.
"Nanti melalui CSR akan tetap kami upayakan untuk memasang jaringan internet. Karena mereka juga sempat ragu, tidak mungkin memasang kabel melewati jurang. Jadi, harus memutar terlebih dahulu," jelas Atsalis.
Data Diskominfo Kabupaten Malang, setidaknya hingga akhir September 2025 lalu, terdapat 85 titik area blank spot internet di Kabupaten Malang. Dimungkinkan, jumlah titik area blank spot internet tersebut bisa bertambah. Pasalnya, penetapan area blank spot internet tersebut berdasarkan hasil survei lapangan.
Atsalis menyebut, dalam upaya pemenuhan dan pemerataan jaringan internet, pihaknya akan memprioritaskan jaringan internet di wilayah pelosok Kabupaten Malang yang aksesibilitasnya memang sulit terjangkau, apalagi jaringan internet.
"Kami prioritaskan bisa memasang saluran internet di pelosok-pelosok. Terutama di kantor desa dan kecamatan yang masih masuk daerah lemah sinyal untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," beber Atsalis.
Baca Juga : Libur Nataru, DPRD Jatim Imbau Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
Lebih lanjut, meskipun sementara ini terdapat 85 titik area blank spot internet, berdasarkan hasil analisis yang diterima Diskominfo Kabupaten Malang, layanan 4G maupun 2G untuk jaringan telepon sudah hampir merata di seluruh wilayah di Kabupaten Malang.
Selain itu, sebagai wujud komitmen pemenuhan dan pemerataan jaringan internet di Kabupaten Malang, pihaknya telah mengajukan penambahan 20 titik base transceiver station (BTS) ke pemerintah pusat. Penempatan BTS tersebut diutamakan di sekitar tempat wisata, seperti di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Selanjutnya, Diskominfo Kabupaten Malang juga telah melakukan berbagai upaya untuk meminkmalisir keberadaan titik area blank spot internet di Kabupaten Malang. Di antaranya mendorong provider telekomunikasi swasta untuk mendirikan menara di wilayah blank spot.
Kemudian juga mengajukan penanganan area blank spot dan lemah sinyal telekomunikasi secara berkala ke Direktorat Akselerasi Infrastruktur Digital, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital, Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) RI dan ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kemkomdigi RI untuk area nonprofit.
