Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Jembatan Ambrol Saat Dilalui Truk Pengikut Google Maps Bakal Dibangun 2026

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

03 - Oct - 2025, 21:15

Placeholder
Petugas Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang bersama konsultan dan pihak terkait termasuk Pemerintah Desa Wadung saat meninjau jembatan roboh ketika dilewati oleh truk pengikut petunjuk Google Maps pada beberapa waktu lalu. (Foto: Pemdes Wadung for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang beserta sejumlah pihak terkait telah melakukan peninjauan ke lokasi Jembatan Wadung yang ambrol. Dari hasil peninjauan sejauh ini, pembangunan jembatan baru pasca ambrol ketika dilalui truk yang mencari jalan melalui petunjuk arah Google Maps tersebut, diperkirakan bakal direalisasikan pada 2026.

"Perencanaan penanganan penggantian jembatan telah disiapkan di triwulan empat pada tahun 2025," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma kepada JatimTIMES.

Baca Juga : Bupati Sanusi Kunjungi SMPN 2 Ngajum, Tekankan Moderasi Beragama Sejak Dini

Pejabat publik yang karib disapa Oong ini menambahkan, persiapan yang kini telah dilangsungkan tersebut ditujukan dengan harapan agar pembangunan ulang jembatan bisa direalisasikan di 2026 mendatang. "Penanganan penggantian jembatan dilaksanakan pada T-1 atau awal tahun 2026," imbuhnya.

Dijabarkan Oong, rencana penanganan di tahun 2026 tersebut meliputi berbagai aspek. Di antaranya ialah konstruksi abutment atau bangunan bawah struktur jembatan.

Sedangkan secara umum, pembangunan penggantian jembatan tersebut nantinya akan melebihi dari spesifikasi sebelumnya. Yakni sebelum jembatan tersebut roboh ketika dilalui truk bermuatan pasir.

"Abutment sumuran beton dan dinding beton menggunakan WF (wide flange) 600 dengan bentang 18 meter, lebar tepi maksimal 5 meter dan lebar efektif 4,6 meter," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, Jembatan Wadung roboh pada Senin (8/9/2025) tengah malam. Penyebabnya karena tidak kuat saat dilalui truk bermuatan pasir yang rencananya hendak dikirim ke Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Pada saat kejadian, truk tersebut dikemudikan oleh seorang pria bernama Wijaya asal Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Wijaya mengaku terpaksa melintasi jembatan dari besi yang telah karatan tersebut, lantaran akses jalan utama saat itu tidak bisa dilalui karena ditutup panggung untuk kegiatan warga.

Baca Juga : Masak Air Lupa Dimatikan, Api Turut Bakar Rumah dan Isinya

Wijaya kemudian berinisiatif mencari jalur alternatif dengan cara bertanya kepada sejumlah warga. Namun, karena tidak paham kawasan tersebut, Wijaya akhirnya mencoba mengikuti petunjuk arah Google Maps.

Wijaya kemudian menemukan jembatan dan memperkirakan apakah truk yang ia kemudikan muat untuk melintasi jembatan. Di rasa aman, Wijaya kemudian melintasinya.

Semula truk bisa melintas. Namun, ketika sampai di penghujung jembatan, tiba-tiba ambrol. Beruntung, Wijaya berhasil selamat pada peristiwa nahas tersebut. Ia hanya mengalami luka ringan akibat terbentur kabin truk.

Semenjak peristiwa yang sempat viral tersebut terjadi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas PU Bina Marga melakukan serangkaian persiapan penanganan jembatan pasca ambrol. "Terkait estimasi anggaran untuk penanganannya, menunggu setelah perencanaannya selesai," pungkas Oong.


Topik

Pemerintahan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang pemkab malang perbaikan jembatan jembatan ambrol



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Lamongan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan