JATIMTIMES - Warga Kota Malang belakangan ini dibuat geleng-geleng kepala. Pasalnya, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional meroket tajam tanpa ampun. Komoditas seperti cabai, telur, dan daging ayam menjadi “bintang mahal” yang membuat kantong rakyat kian terkuras.
Kondisi ini pun tak luput dari perhatian serius Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Menyikapi gejolak harga yang terus membumbung, Diskopindag memastikan akan segera turun tangan lewat intervensi harga dan operasi pasar murah.
Baca Juga : Minimarket Baru Berdiri di Merjosari Diduga Tak Berizin, Satpol PP Bakal Turun Tangan
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengakui bahwa lonjakan harga sejumlah bahan pokok memang terjadi secara signifikan sejak awal Oktober 2025.
“Kita memang identifikasi ada kenaikan harga yang cukup tajam, terutama pada cabai, telur, dan daging ayam,” ujar Eko saat dikonfirmasi pada Selasa (14/10/2025).
Menurut Eko, salah satu pemicu kenaikan harga cabai berasal dari daerah penghasil yang mengalami alih fungsi lahan. Hal ini secara langsung mempengaruhi pasokan ke Kota Malang, sehingga mendorong harga naik secara drastis.
“Bisa jadi karena alih fungsi lahan di daerah sentra produksi. Maka dari itu, kami imbau masyarakat untuk bijak dalam menghadapi situasi ini,” sambungnya.
Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Diskopindag tengah mempersiapkan langkah strategis. Intervensi akan dilakukan guna menstabilkan harga sekaligus meredam keresahan masyarakat.
“Harus ada intervensi dari pemerintah. Ini sudah jadi kebutuhan mendesak,” tegas Eko.
Baca Juga : Refleksi Menuju Seperempat Abad Daerah Otonom, Pokja Kota Batu Siap Kolaborasi Demi Pembangunan Terarah
Tak hanya intervensi, pihaknya juga merencanakan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar tradisional untuk mengecek langsung dinamika harga dan distribusi barang di lapangan.
Sebagai bentuk solusi jangka pendek, Diskopindag juga akan menggulirkan gerakan pasar murah. Program ini ditargetkan mulai digelar pada November atau paling lambat Desember 2025, bertepatan dengan periode di mana harga sembako biasanya mengalami kenaikan signifikan menjelang akhir tahun.
“Kami sudah merencanakan pasar murah untuk membantu masyarakat. Kemungkinan besar dilaksanakan bulan depan atau paling lambat Desember,” ujar Eko.
Dalam situasi ini, Diskopindag mengajak masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, dan bijak dalam berbelanja. Pemerintah daerah berkomitmen untuk hadir dan bertindak cepat demi menjaga kestabilan harga di pasaran.