Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Beredar Poster Ajakan Aksi Santri Malang Menggugat #BoikotTrans7, Turun ke Jalan?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

15 - Oct - 2025, 07:38

Placeholder
Poster ajakan aksi massa santri untuk boikot Trans7. (Foto: ist)

JATIMTIMES - Isu boikot terhadap Trans7 masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Terbaru, linimassa dihebohkan dengan beredarnya poster ajakan aksi massa dari kelompok yang mengatasnamakan santri di Malang.

Dalam poster yang beredar di sejumlah platform media sosial itu tertulis ajakan untuk bergabung dalam aksi pada Rabu, 15 Oktober 2025. Aksi disebut akan dimulai dari Masjid Jami’ Kota Malang pukul 08.00 pagi dan dilanjutkan menuju Gedung DPRD Kota Malang.

Baca Juga : Kunjungi Tahanan Pegiat Literasi, Sastrawan Okky Madasari: Pikiran Kritis Tidak Boleh Dibungkam

“Santri Malang Menggugat. Yang merasa kaum santri ayo gabung aksi menggugat boikot Trans7 dengan turun ke jalan besok (red-hari ini),” demikian bunyi ajakan dalam poster tersebut.

Namun hingga kini, belum ada kejelasan mengenai pihak yang menjadi penggagas aksi tersebut. Kebenaran rencana aksi ini pun masih belum dapat dipastikan.

Sebagaimana diberitakan, Trans7 tengah menuai kritik usai penayangan program Xpose Uncensored yang dianggap menyinggung dan merendahkan kalangan pesantren. Episode yang tayang pada 13 Oktober 2025 itu mengusung judul provokatif, “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”. Judul tersebut memicu amarah warganet karena dianggap menghina tradisi serta kehidupan para santri di pesantren.

Salah satu bagian yang paling dipersoalkan adalah ketika seorang santri tampak sungkem kepada KH Anwar Manshur, namun disertai narasi yang dinilai melecehkan. “Ternyata yang ngesot (santri) itulah yang kasih amplop, netizen pun curiga nih bahwa bisa jadi inilah sebabnya sebagian kiai makin kaya raya,” demikian narasi dalam tayangan tersebut.

Tak berhenti di situ, program itu juga menyinggung gaya hidup kiai dengan menampilkan harga sarung yang disebut bernilai fantastis di marketplace. “Mau bilang mewah hingga harga miliaran, sarungnya aja pun merek termahal yang harganya berkisar antara 400 ribuan sampai 12 jutaan rupiah gitu deh,” ujar narator dalam tayangan itu.

Narasi lain bahkan menyinggung soal penggunaan uang oleh para kiai. “Dan saat ada hubungan keluarga nih, family (Kiai) kecipratan duitnya, padahal kan harusnya kalau kaya raya mah umatnya yang dikasih duit ya nggak sih? Tapi ya gimana ya, dengan kasih amplop pada Kiai kan diharapkan bisa dapat berkah, kalau nggak ya ambil hikmahnya aja deh,” lanjut narator Xpose.

Usai menuai gelombang kritik, pihak Trans7 akhirnya buka suara. Production Director Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui kanal YouTube resmi Trans7 pada Selasa (14/10/2025).

“Berkaitan dengan isi berita salah satu program di TRANS7, yang menyangkut Pondok Pesantren Lirboyo, pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo. Juga para pengasuh, para santri dan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo,” ujar Andi.

Baca Juga : Hendak Pasang Banner, Pemilik Warung Terperosok ke Lubang Septic Tank Sedalam 11 Meter

Ia mengakui adanya kelalaian tim redaksi dalam proses penyusunan dan seleksi konten tayangan tersebut. “Kami tidak berlepas tanggung jawab atas kesalahan tersebut,” tegas Andi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihak Trans7 telah menyampaikan permintaan maaf langsung kepada salah satu putra KH Anwar Manshur, yakni Gus Adib, pada Senin (13/10/2025) malam.

“Pada pagi ini (kemarin), kami pun telah menyampaikan surat permintaan maaf secara resmi melalui pesan singkat (WA) kepada Gus Adib untuk disampaikan kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo. Sedangkan untuk hard copy-nya akan kami kirimkan,” jelasnya.

Andi menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi timnya agar lebih berhati-hati dalam memproduksi konten, terutama yang menyangkut lembaga keagamaan. “Untuk bisa memahami hubungan antara santri dengan para kiai-nya dan pengasuh juga dengan alumni. Sekali lagi, kami mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas kelalaian kami,” tutupnya.

Meski permintaan maaf telah disampaikan, reaksi publik belum juga mereda. Di berbagai platform media sosial, tagar #BoikotTrans7 masih menjadi trending topic. 


Topik

Peristiwa Trans7 Boikot pondok pesantren Santri Masyarakat Pesantren boikot trans7 aksi massa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Lamongan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa