JATIMTIMES - BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya merilis peringatan dini banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Jawa Timur. Potensi genangan air laut ini diperkirakan terjadi hingga 23 Desember 2025, seiring adanya fenomena fase bulan baru (new moon) yang memicu pasang laut maksimum.
Informasi tersebut disampaikan BMKG melalui akun Instagram resmi @infobmkgperak. Dalam keterangannya, BMKG menyebut ketinggian pasang air laut berpotensi mencapai 120 hingga 180 sentimeter dari rata-rata muka air laut.
Baca Juga : Kasus Kekerasan Seksual Anak di Situbondo Tinggi, Ayah Perkosa Anak Kandung Jadi Sorotan
“Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka laut akibat pasang maksimum, hingga air pasang tersebut menggenangi daratan. Banjir ini terjadi karena pasang air laut lebih tinggi dari ketinggian daratan,” tulis BMKG Maritim Tanjung Perak.
BMKG menjelaskan, fenomena banjir rob kali ini berkaitan erat dengan fase bulan baru yang terjadi pada pertengahan hingga akhir Desember 2025. Kondisi tersebut memengaruhi gaya gravitasi bulan terhadap bumi sehingga memperkuat pasang surut air laut.
“Fase bulan baru atau new moon memengaruhi kondisi pasang surut di bulan Desember, yang berpotensi menyebabkan pasang maksimum dan surut minimum,” jelas BMKG.
BMKG merinci waktu terjadinya pasang laut tertinggi selama periode peringatan tersebut. Pasang maksimum diperkirakan terjadi pada waktu yang berbeda di tiap wilayah.
• Surabaya Utara dan Surabaya Barat Pukul 21.00–24.00 WIB
• Surabaya Timur dan pesisir Selat Madura Pukul 04.00–07.00 WIB
Pada jam-jam tersebut, ketinggian air laut diperkirakan mencapai 130 hingga 180 cm.
BMKG mencatat sejumlah wilayah pesisir Jawa Timur yang berpotensi mengalami genangan banjir rob selama 18–23 Desember 2025, antara lain:
• Surabaya Utara, termasuk kawasan Benowo
• Surabaya Barat, meliputi Gresik, Lamongan, hingga Tuban
• Surabaya Timur, termasuk Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Jember, dan Kenjeran
• Pesisir Bangkalan Selatan, Kwanyar, Sukolilo
• Sampang, termasuk wilayah Kreseh (barat Sampang)
• Pamekasan
• Sepanjang pesisir Selat Madura
Baca Juga : Gebyar Sadar Pajak 2025 Kota Malang Semarak, Berhadiah Mobil hingga Tiket Umrah
BMKG mengingatkan, genangan akibat banjir rob berpotensi mengganggu berbagai aktivitas masyarakat di kawasan pesisir. Dampak yang mungkin terjadi meliputi:
• Gangguan transportasi di pelabuhan dan pesisir
• Terganggunya kegiatan bongkar muat barang
• Aktivitas petani garam dan perikanan darat
• Genangan di permukiman warga
• Akses jalan dan fasilitas umum di wilayah pesisir rendah
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal maupun beraktivitas di wilayah pesisir Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat jam-jam rawan pasang laut maksimum. Tetap waspada dan semoga informasi ini membantu ya.
